
Reporter : Melli Saputri
BENER MERIAH – Sejak virus Covid-19 melanda dunia, membuat harga kopi menjadi turun drastis dipasaran. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Bener Meriah, harga kopi tidak stabil, sehingga petani kopi mengalami kerugian.
Bupati Bener Meriah, Tgk.H.Syarkawi kepada baiturrahmanfm.co.id, Senin 20/04 menyebutkan, Kabupaten Bener Meriah merupakansalah satu pengekspor kopi kebeberapa negara, dengan adanya virus Covid-19 ini membawa dampak kerugian yang sangat besar bagi perkembangan perekonomian.
“Ini sangat memprihatinkan kita, semoga virus ini segera berlalu dan semua penduduk dunia dalam lindungan Allah SWT, Inysa Allah perekonomian segera pulih,” harap Bupati Syarkawi
Pemerintah kabupaten Bener Meriah akan melakukan solusi terkait harga kopi yang tidak stabil, diantaranya penyediaan gudang penyimpanan, sehingga petan kopi dapat menyimpan hasil panennya dengan aman dan mutu kopi tetap terjamin.
“Kita sedang diskusi dengan beberapa pelaku kopi di Bener Meriah, dan inisiasi pembentukan resi gudang. Bank Aceh Syariah juga sudah siap membantu, tinggal menunggu izin dari Kementrian Perdagangan. Petani pengumpul bisa menitipkan barangnya di resi gudang, dan mereka akan tetap mendapatkan dana sesui dengan kopi yang disimpan,” sebut bupati Syarkawi.
Pedagang dan petani kopi di Bener Meriah, saat ini sudah mulai keterbatasan modal, karena para pedagang besar belum melakukan aktifitas pembeliannya, sehingga secara otomatis mempengaruhi harga di tingkat petani. (Lip)